Ribuan Lulusan Vokasi Butuh Ruang: Komitmen Anggawira–Fauzi Menghubungkan Skill dengan Jejaring Industri Alumni

BOGOR, – TANIFAKTUAL.COM Keinginan alumni Vokasi untuk terhubung lebih kuat dengan jaringan industri muncul kembali dalam diskusi Sore hari, 22 November 2025, di Bogor. Fhosya Apriando tiba bersama 15 utusan, membawa catatan temuan lapangan terkait hambatan lulusan baru masuk ke pasar kerja.

Beberapa anggota delegasi menjelaskan bahwa lulusan Vokasi memiliki sertifikasi dan keterampilan teknis, tetapi belum memperoleh akses langsung ke mitra industri yang selama ini dekat dengan jaringan alumni S1. Situasi ini memunculkan kebutuhan untuk menyatukan arus informasi kesempatan kerja agar tidak terpecah menurut jenjang pendidikan.

Dalam percakapan yang berlangsung hampir dua jam itu, para utusan menekankan perlunya penghubung resmi yang bisa mengalirkan informasi lowongan, permintaan tenaga teknis, dan peluang magang dari perusahaan alumni. Mereka menilai organisasi alumni harus memiliki sistem yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut secara rutin.

Dr. Anggawira menanggapi dengan menawarkan model koordinasi berbasis data kompetensi. Ia menekankan bahwa pemetaan keahlian lulusan Vokasi memungkinkan organisasi membangun katalog keterampilan yang dapat dipakai untuk menyesuaikan kebutuhan industri. Pendekatan ini diarahkan untuk mempercepat proses pencocokan kerja.

Fauzi Amro melihat bahwa persoalan akses jaringan bukan isu teknis saja. Ia menilai perlunya aturan kolaborasi yang memberi ruang setara antara lulusan Vokasi dan S1, terutama dalam kegiatan industri yang digerakkan oleh alumni di berbagai sektor. Ia menyebut bahwa kebijakan tersebut berada di dalam rencana program 2025–2029. Caketum yang juga wakil komisi 11 ini menyampaikan paparan solusinya dari jarak jauh.

Delegasi juga menyampaikan contoh kasus dari alumni angkatan 2024 yang baru memasuki dunia kerja dan mengalami kesenjangan informasi tentang peluang industri. Mereka berharap organisasi alumni menyediakan sistem distribusi informasi yang sederhana, mudah dijangkau, dan tidak bergantung pada relasi personal.

Diskusi di Bogor itu memberi arah baru bagi penyusunan agenda kerja Anggawira–Fauzi. Keduanya menempatkan penguatan jejaring industri untuk lulusan Vokasi sebagai komponen strategis agar ribuan alumni baru dapat terintegrasi dalam ekosistem kerja alumni IPB secara efisien dan setara.

(Emed Tarmedi)

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya

NASIONAL

Berita Pilihan

Kunjungi Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Pemerintahan

Berita Populer