KARAWANG, TANIFAKTUAL.COM – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier, memberikan pembekalan peningkatan kapabilitas aparat teritorial kepada jajaran TNI Angkatan Darat, bertempat di Aula Husni Hamid, Kabupaten Karawang, pada Kamis (23/10/2025).
Kegiatan yang bertajuk “Peningkatan Kapabilitas Aparat Teritorial dalam Menghadapi Tantangan Era Digitalisasi” ini diikuti 1.500 peserta baik secara langsung maupun daring, terdiri dari aparat teritorial, Babinsa, serta unsur pemerintahan daerah dari berbagai wilayah di bawah Korem 063/Sunan Gunung Jati.
Hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Karawang H. Maslani, Ketua DPRD Karawang, Dandim 0604/Karawang, serta perwakilan dari Dandim Subang, Purwakarta, dan Yonif 305/Tengkorak. Sementara itu, Danrem 063/Sunan Gunung Jati beserta jajaran Korem 063/Cirebon turut mengikuti kegiatan melalui sambungan virtual.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Karawang H. Maslani menegaskan bahwa kegiatan pembekalan seperti ini sangat relevan dengan dinamika zaman dan perubahan global yang cepat.
“Dunia bergerak cepat menuju era digitalisasi global, di mana informasi dan teknologi menjadi kekuatan baru dalam membangun ketahanan nasional. Aparat teritorial dan Babinsa harus adaptif, cerdas, dan mampu menjadi bagian dari solusi di tengah perubahan ini,” ujar Maslani.
Ia menekankan bahwa Babinsa tidak hanya berperan menjaga keamanan dan stabilitas wilayah, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial, edukator masyarakat, dan penghubung antara pemerintah dengan rakyat, terutama dalam menghadapi tantangan disinformasi dan polarisasi di dunia maya.
Dalam materinya, Deddy Corbuzier menyoroti pentingnya komunikasi dan literasi digital di era keterbukaan informasi saat ini. Ia menyebut media sosial kini telah menjadi arena pertahanan baru bagi bangsa.
“Perang di dunia digital jauh lebih berbahaya. Salah langkah sedikit saja, negara bisa hancur. Perpecahan bisa muncul hanya karena rasa iri atau provokasi dari buzzer. Karena itu, aparat teritorial harus menjadi penjaga moral dan kesadaran bangsa,” tegas Deddy.
Ia juga menegaskan bahwa Babinsa adalah peluru utama Republik Indonesia, yang menjadi ujung tombak pertahanan negara di tengah masyarakat.
“Baju loreng bukan sekadar seragam, tapi simbol keberadaan TNI yang selalu dekat dengan rakyat,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bukti kuatnya sinergi antara Kementerian Pertahanan, TNI AD, dan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan nasional berbasis masyarakat. Melalui pembekalan ini, aparat teritorial diharapkan semakin siap menghadapi tantangan geopolitik, sosial, dan digital secara terpadu.
Wakil Bupati Karawang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan strategis ini di Kabupaten Karawang.
“Kami merasa bangga Karawang menjadi tuan rumah kegiatan nasional ini. Semoga semangat kebersamaan antara TNI dan pemerintah daerah terus terjaga demi Indonesia yang kuat dan berdaulat,
(Emed Tarmedi)

